Kamis, 29 Juli 2010

BEI Andalkan Saham Lapis Kedua

BEI
Andalkan Saham Lapis Kedua
Kamis, 29 Juli 2010 | 07:41 WIB
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pialang memantau perkembangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS.com  - Pada perdagangan kemarin Indeks Harga Saham Gabungan berhasil  menembus rekor tertinggi baru mengikuti kenaikan bursa regional Asia dan Eropa yang menguat.

Mutiara Impor Serbu Pasar Domestik Kamis, 29 Juli 2010 | 07:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasar mutiara dalam negeri diserbu oleh produk impor. Sebagian besar mutiara impor itu berasal dari China.

Direktur Pemasaran Luar Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung di Jakarta, Rabu (28/7/2010), menjelaskan, mutiara impor tersebut beredar hingga ke sentra-sentra produksi budidaya mutiara di dalam negeri, seperti Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mutiara impor itu sebagian adalah hasil budidaya air tawar. ”Sebagian besar impor mutiara dari China dengan kualitas jauh di bawah produk mutiara laut dari Indonesia,” ujar Saut.

Dalam periode Januari-Mei 2010, nilai impor mutiara alam, budidaya, dan batu alam mencapai 39.671.233 dollar AS atau naik 58,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009, yang hanya 25.091.463 dollar AS.

Direktur Produksi Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Iskandar Ismanadji mengakui semakin banyak mutiara impor yang masuk ke pasar dalam negeri.

Hingga kini, menurut Iskandar, pemerintah belum memiliki data yang valid tentang besaran produksi mutiara di dalam negeri. ”Kami belum bisa konfirmasi volume data produksi mutiara karena hitungan mutiara berupa butiran. Sedangkan perhitungan volume produksi perikanan masih mengacu pada satuan ton,” ujarnya.

Meski semakin banyak mutiara impor beredar di dalam negeri, menurut anggota Dewan Pakar Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia, Soen’an Hadi Purnomo, hal itu tak berpengaruh secara signifikan terhadap pasar mutiara Indonesia.

Mutiara dari Indonesia dikenal memiliki kualitas terbaik di dunia. Indonesia menjadi salah satu penghasil mutiara dari selatan (south sea pearls). Segmen pasar mutiara Indonesia, terutama Jepang, Amerika Serikat, Singapura, dan Uni Eropa. ”Impor mutiara hanya berpengaruh pada pasar lokal,” kata Soen’an.

Saat ini di Indonesia ada 71 perusahaan budidaya mutiara, 90 persen di antaranya dikuasai investor asing asal Australia dan Jepang. Perusahaan itu tersebar di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Lampung, Maluku, Papua, dan Sulawesi.

Hasil kerajinan mutiara umumnya untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional. Hampir 80 persen budidaya kerang mutiara di Indonesia dikuasai industri skala besar, mulai dari proses hulu hingga ke hilir. Penguasaan hulu ke hilir itu meliputi pembenihan, pembesaran kerang mutiara, pembudidayaan, pengolahan, dan pemasaran produk mutiara.

Keterlibatan masyarakat lokal dalam pembudidayaan kerang mutiara relatif masih minim. Kendala utama rakyat terlibat dalam budidaya kerang mutiara adalah tingginya modal yang dibutuhkan dan minimnya akses pasar. (LKT)
Editor: Edj   |   Sumber : Kompas Cetak Dibaca : 1781
Sent from Indosat BlackBerry powered by
    Font: A A A

Ada 3 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda

  • Bambang Setiawan
    Kamis, 29 Juli 2010 | 13:15 WIB
    Mutiara Air Tawar China membanjir di Indonesia terutama di pasar kan sebagai sovenir di Lombok dan Bali. Sayangnya pedagang sering mengatakan mutiara ini di produksi di Indonesia, padahal ini asli di impor dari China. Mengapa ini terjadi? Karena Indonesia di kenal sebagai produsen mutiara terbesar jenis South Sea Pearl yang berasal dari kerang Pinctada maxima yang banyak tersebar di pantai Indonesia. Tetapi karena kualitasnya lebih bagus dan lebih mahal, maka pengrajin cendera mata sedikit sekali yang menggunakan mutiara South Sea Pearl. Kedepan semoga ada kebijakan yang mendorong pengrajin/ UKM untuk menggunakan South Sea Pearl (kualitas cendera mata).

  • hendratmoro
    Kamis, 29 Juli 2010 | 09:08 WIB
    mudah rusak gak ? spare-partnya mudah didapat gak ?

  • desi erawati
    Kamis, 29 Juli 2010 | 08:39 WIB
    ya deh, apa sih barang china yg gak masuk? ampe plastik aja dibuang ke kita??

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/07/29/07314379/Mutiara.Impor.Serbu.Pasar.Domestik, akses Jumat 30 Juli 2010

Pansus RUU PPTPU: Transaksi Rp 500 Juta Wajib Dilaporkan

Jumat, 30 Juli 2010 | 09:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Pansus RUU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (PPTPU), Ahmad Yani, mengatakan, transaksi senilai minimal Rp 500 juta atau dengan mata uang asing yang setara harus dilaporkan ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Beda Harga Ayam Parent dan Ayam Potong

 Jumat, 30 Juli 2010 | 09:32 WIB
BEKASI, KOMPAS.com — Harga daging ayam parent (ayam petelur yang tidak produktif lagi) di Kota Bekasi lebih murah dibandingkan dengan harga daging ayam potong.
   
"Sudah lebih dari seminggu, daging ayam parent kami jual dengan harga Rp 18.000 sampai Rp 19.000 per kilogram," kata M Arifin, penjual dan pemilik usaha khusus ayam parent, di Margahayu, Kota Bekasi, Jumat (30/7/2010).
   
Menurutnya, Rp19.000/kg merupakan harga tertinggi dari kenaikan demi kenaikan harga ayam yang hampir dua bulan ini. "Makin mendekati bulan puasa, ada kemungkinan harganya naik lagi," ujar Arifin.
   
Hanya saja, sebut Arifin, pada saat memasuki Ramadhan, biasanya tingkat laku daging ayam parent malah berkurang.
   
"Pelanggan kami kebanyakan tukang sate, tukang mi ayam, tukang soto yang umumnya pada bulan puasa mereka  tidak dagang.pada siang hari, bahkan terkadang malah ada yang libur total," ujar Arifin.
   
Sementara itu, harga daging ayam potong selain parent pada beberapa pedagang di Kota Bekasi menunjukkan variasi harga mulai dari Rp 20.000/kg hingga Rp 23.000/kg.
Editor: Abi   |   Sumber : ANT
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/07/30/09320395/Beda.Harga.Ayam.Parent.dan.Ayam.Potong, akses Jumat, 31 Juli 2010

Kerusakan "Fuel Pump" Dirjen Migas: Bukan Salah Premium

 Jumat, 30 Juli 2010 | 09:15 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com — Dirjen Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo masih terus akan melakukan pengecekan sampel terkait dengan kerusakan fuel pump mobil.

Omzet Jelang Lebaran Naik 100 Persen Kain Lurik Rambah Luar Negeri Laporan wartawan KOMPAS Mawar Kusuma Wulan

Jumat, 30 Juli 2010 | 08:47 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Modifikasi kain lurik Yogyakarta menjadi beragam produk, seperti pakaian dan aksesori semakin digemari masyarakat. Jelang Lebaran kali ini, permintaan kain lurik dari masyarakat sudah meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan dengan hari biasa.

IHSG Bikin Rekor Baru Lagi?

Jumat, 30 Juli 2010 | 08:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pada perdagangan kemarin Indeks Harga Saham Gabungan kembali membentuk rekor baru menyusul euforia hasil kinerja semester 1. Kenaikan IHSG terjadi disaat sebagian bursa regional bergerak melemah akibat laporan yang menyebutkan melambatnya pemulihan ekonomi global.

Secara teknikal, IHSG kemarin berhasil menembus resistance 3.070 sekaligus meninggalkan area konsolidasi.

Menurut analis riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono, terbuka kemungkinan rally ini akan dapat terus berlanjut meski disisi lain beberapa saham unggulan sudah mulai memasuki area jenuh beli.

"Kami proyeksikan kisaran support-resistance hari ini 3.076-3.117," sebutnya.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/07/30/08023734/IHSG.Bikin.Rekor.Baru.Lagi, akses Jumat 20 Juli 2010

Saham AS Data Ekonomi Negatif, Wall Street Turun

Saham AS
Data Ekonomi Negatif, Wall Street Turun
Kamis, 29 Juli 2010 | 07:21 WIB
SHUTTERSTOCK

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham Amerika Serikat mengayun lebih rendah pada Rabu (28/7/2010) waktu setempat, setelah sebuah laporan Federal Reserve menandakan pemulihan ekonomi lamban dan berita bahwa pesanan untuk barang-barang tahan lama merosot pada Juni didorong konsolidasi dari kenaikan baru-baru ini.

Dow Jones Industrial Average dari saham blue chips jatuh 39,81 poin (0,38 persen) menjadi ditutup pada 10.497,88, mengakhiri kenaikan empat hari berturut-turut.

Indeks komposit teknologi Nasdaq menyusut 23,69 poin (1,04 persen) menjadi 2.264,56 sedangkan indeks S&P 500 yang lebih luas kehilangan 7,71 poin (0,69 persen) menjadi 1.106,13.

Sentimen memburuk akibat berita bahwa pesanan untuk barang-barang besar tahan lama di Amerika mengalami penurunan terbesar dalam hampir setahun pada Juni, di tengah permintaan yang lebih lemah untuk pesawat terbang dan barang elektronik.

Pesana baru untuk "barang-barang manufaktur tahan lama" - item seperti pesawat, mobil, kulkas dan komputer - menurun sebesar dua miliar dollar AS, atau satu persen, dari bulan sebelumnya, kata Departemen Perdagangan.

"Pasar ekuitas tetap condong ke penurunan ... karena penurunan tak terduga pesanan barang tahan lama, yang menghalangi sentimen ekonomi, adalah mengganjal momentum kenaikan di pasar saham baru-baru ini," sebut analis di Charles Schwab & Co dalam catatan kliennya.

Tren itu digarisbawahi sebelum bel pembukaan saat perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan AS Boeing mengumumkan penurunan tajam laba 21 persen pada triwulan II, di tengah pendapatan yang jatuh dan pengiriman pesawat lebih sedikit. Laba perusahaan kuartal kedua adalah 787 juta dollar, atau 1,06 dollar per saham.

Beige Book terbaru Federal Reserve yang diterbitkan Rabu juga menyeret pasar turun karena menunjukkan pemulihan moderat ekonomi AS melambat di beberapa negara bagian.

Laporan ini akan digunakan pada pertemuan badan pengaturan suku bunga bank sentral berikutnya, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 10 Agustus. "Sayangnya, rilis Beige Book pada sore terkena catatan merepotkan yang sama (seperti pesanan barang tahan lama yang jatuh)," kata Elizabeth Harrow, analis pada Schaeffer`s Investment Research.

Di antara saham yang jatuh, Boeing menurun 1,89 persen menjadi 67,32 dollar.

Raksasa minyak ConocoPhillips stabil pada 54,44 dollar setelah melaporkan labanya lebih baik dari perkiraan.
Editor: Edj | Sumber : ANT, AFP
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/07/29/07211942/Data.Ekonomi.Negatif..Wall.Street.Turun, akses Jumat,31 Juli 2010