Selasa, 21 September 2010

Pembagian Lafal Ditinjau dari Ketidakjelasan Maknanya

I. PENDAHULUAN
Lafal yang tidak jelas artinya adalah suatu lafal yang maksud dari lafal tersebut tidak bisa ditemukan dari bentuk asli lafal itu, akan tetapi dapat ditemukan maksudnya dari indikator-indikator eksternal lafal. Lafal seperti ini, menurut ulama Hanafi, terbagi menjadi empat tingkat, yaitu lafal khafi, musykil, mujmal dan mutasyabih. Yang paling rendah kadar ketidakjelasannya adalah lafal khafi, di atasnya lafal musykil, di atasnya lagi lafal mujmal dan yang paling tinggi kadar ketidakjelasannya adalah lafal mutsyabih.

Aliran-Aliran Utama dalam Ilmu Kalam

I. PENDAHULUAN
Sebagaimana sering dibicarakan oleh para sejarawan, bahwa pada paroh kedua abad I H telah terjadi perkembangan yang sangat signifikan dalam sejarah umat Islam. Pertama, suatu realitas yang tidak bisa dipungkiri bahwa di kalangan umat Islam terjadi konflik internal yang boleh jadi tidak diinginkan oleh mereka sendiri, di mana suatu kelompok bukan saja telah mengutuk kelompok yang lain, akan tetapi bahkan telah saling membunuh. Perkembangan kedua adalah masuknya bangsa Persia dan sekitarnya ke dalam Islam berikut pemikiran dan keyakinan-keyakinan lamanya yang sudah terbentuk kuat dalam benak mereka masing-masing. Seperti penyelamatan Tuhan dengan surga, apakah faktor amal atau rahmat Tuhan semata kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Pertanyaan ini muncul besar kemungkinan karena menurut doktrin kristiani yang ketika itu juga sudah dibawa masuk dalam lingkungan umat Islam, bahwa penyelamatan Tuhan tidak ada sangkut pautnya dengan amal perbuatan manusia, melainkan semata-mata atas dasar rahmat yang disediakan melalui pintu tunggalnya, Yesus.