Kamis, 28 Oktober 2010

Sebuah Ruang Kosong

Rabu, 08 September 2010 01:51 |
Ditulis oleh Ratna Indraswari Ibrahim

Nina, melihat pameran foto ini, matanya seperti dihantam. Padahal foto ini menurut beberapa orang tak patut dipuji. Nina betul-betul terperangkap. Lama sekali dia terpanah di depan sebuah foto, yang menshoot sebuah ruangan luas, di mana langit-langitnya seperti berlapis-lapis dan tidak ada habis-habisnya.

Pretensi Indonesia

Kamis, 28 Oktober 2010 pukul 10:38:00

Oleh Azyumardi Azra


Banyak kalangan luar negeri belakangan ini sering mengajukan pertanyaan kepada saya; kenapa Indonesia kelihatan kehilangan gregetnya dalam kancah internasional. Pertanyaan ini muncul terutama bukan terkait dengan 'kekalahan' Indonesia dalam kehebohan penangkapan beberapa pegawai DKP di wilayah perairan perbatasan dengan Malaysia beberapa waktu lalu, tetapi dalam konteks lebih luas-di Asia dan bahkan dunia umumnya. Walau dalam perspektif banyak kalangan dalam negeri sendiri, kasus-kasus pertikaian dengan Malaysia yang menampilkan Indonesia sebagai pihak yang 'kalah', merupakan indikasi tiada atau lemahnya greget Indonesia dalam percaturan dan persaingan internasional.

Emansipasi Masyarakat Sipil

Jumat, 29 Oktober 2010 | 04:44 WIB

Gus Dur—panggilan almarhum KH Abdurrahman Wahid—selalu mengingatkan agar jangan menyepelekan peran masyarakat karena mereka punya peran signifikan dalam membangun bangsa.

Terobosan Budaya dan Kemandirian Energi

Jumat, 29 Oktober 2010 | 04:43 WIB
Jika budaya adalah rajutan kepompong yang melahirkan kupu-kupu, banyak dari kita yang tetap jadi ulat, gagal bermetamorfosis menjadi kupu-kupu karena budaya tak mendukung. Manusia dan budaya adalah dua entitas yang dapat saling memengaruhi.

Berpengetahuan, Itu Soalnya!


Jumat, 29 Oktober 2010 | 04:42 WIB

Pengantar Redaksi:

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Desk Opini Harian ”Kompas” bekerja sama dengan Lingkar Muda Indonesia tanggal 22 Oktober 2010 menyelenggarakan diskusi panel bertema ”Indonesia Incorporated: Semangat Sumpah Pemuda 1928 dan Kemandirian B angsa” menampilkan pembicara Karen Agustiawan (Direktur Utara Pertamina), Putri Kuswisnu Wardani (PT Mustika Ratu), Yoos Lutfi (Koperasi Tanggung Renteng), Yudi Latif, dan Rocky Gerung, dipandu Sukardi Rinakit. Hasilnya dapat dibaca dalam tiga tulisan di halaman 6 dan 7 hari ini, yang dirangkum oleh wa r t awan ”Ko m p a s ” Salomo Simanungkalit serta Chris Panggabean dan Zuhairi Misrawi dari LMI.