Selasa, 25 Agustus 2009

Awal Ketertarikan : Kedekatan dan Emosi


Awal Ketertarikan : Kedekatan dan Emosi

Oleh WangMuba pada 23.Feb, 2009, dalam ARTIKEL, Psikologi Sosial

Ketertarikan Interpersonal merujuk pada suatu sikap mengenai orang lain. Evaluasi interpersonal semacam itu berada pada suatu dimensi berkisar dari suka hingga tidak suka. Setiap orang akan disukai oleh beberapa individu dan tidak disukai oleh individu lainnya. Dengan sebagian besar orang yang mengalami interaksi atau kontak dengan kita, kita secara khusus suka atau tidak suka-reaksi mereka adalah netral. Kebalikannya, kita menyukai beberapa orang, tidak menyukai beberapa orang, dan netral terhadap sebagian besar sisanya. Kita membuat evaluasi positif setiap kita merasakan perasaan yang positif dan membuat evaluasi negatif jika kita merasakan perasaan yang negatif. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa suka atau tidak suka interpersonal kita ditentukan oleh emosi.

Kekuatan dari kedekatan, kontak yang tidak direncanakan dapat memunculkan ketertarikan

Banyak detail yang tampaknya tidak penting mengenai tempat dimana kita tinggal, bekerja, dan pergi bersekolah menunjukkan pengaruh yang penting namun sering kali terlupakan terhadap tingkah laku interpersonal kita. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa dua orang cenderung menjadi kenal jika faktor-faktor eksternal (misalnya, lokasi kamar asrama, tempat duduk di kelas, meja kerja, dan lain-lain) menyebabkan mereka menjadi sering mengadakan kontak. Kontak semacam ini adalah akibat dari proksimitas atau kedekatan fisik.

Repeated Exposure (kontak yang terus-menerus dengan sebuah stimulus)

Yaitu paparan berulang terhadap suatu stimulus baru (wajah asing, lukisan abstrak, suatu produk atau apa pun) biasanya akan berakibat pada evaluasi yang semakin positif terhdap stimulus tersebut. Repeated exposure terhadap suatu stimulus mempengaruhi evaluasi seseorang terhadap stimulus tersebut, meskipun ketika ia tidak sadar bahwa paparan tersebut telah terjadi. Bahkan efeknya lebih kuat pada kondisi tersebut. Efek repeated exposure yang subliminal mempengaruhi tidak hanya evaluasi terhadap stimulus yang spesifik, tetapi juga evaluasi terhadap stimulus yang lain. Dengan kata lain, afek positif dapat dibangkitkan oleh tampilan suatu set stimulus yang spesifik tergeneralisasi ke stimulus yang lain.

Perhatikan bahwa ada pengecualian terhadap efek repeated exposure. Pengecualian yang paling penting adalah jika reaksi awal seseorang terhadap orang atau sesuatu yang lain sangat negatif, repeated exposure tidak meningkatkan rasa tidak suka dan terkadang bahkan berubah menuju rasa tidak suka yang lebih besar.

Emosi Positif dan Negatif : Dasar Afektif dari Ketertarikan

Keadaan emosional kita (gembira, sedih, takut, dan lain-lain) pada suatu waktu mempengaruhi persepsi, kognisi, motivasi, pengambilan keputusan dan ketertarikan interpersonal. Istilah afeksi merujuk pada emosi atau perasaan. Dua karakteristik afek yang paling penting adalah intensitas ( kekuatan emosi) dan arah (emosi tersebut positif atau negatif).

Emosi sering kali diasumsikan terletak pada satu demensi tunggal, yaitu emosi positif pada satu ujung dan emosi negatif pada ujung yang lain. Akan tetapi, berbagai penelitian menunjukkan bahwa emosi positif dan negatif berada pada dua dimensi yang berbeda, yang terpisah dan saling berdiri sendiri, yang terefleksikan pada penilaian diri (self-rating).

Jika ada dua dimensi emosional yang terpisah, mungkin saja bagi seseorang untuk merasakan campuran keadaan afektif positif dan negatif pada saat yang bersamaan. Juga, satu jenis emosi dapat meningkat atau menurun tanpa perlu memiliki akibat apapun terhadap yang lain. Pemisahan emosi semacam itu cukup mungkin untuk memberikan aspek signifikan pada evolusi, yaitu afek positif memungkinkan kita untuk mencari dan mengeksplorasi aspek yang baru dalam lingkungan; pada saat yang bersamaan, afek negatif membantu kesiagaan dan kemungkinan untuk mundur jika hal itu diperlukan.

  • Efek langsung Emosi terhadap Ketertarikan : afek positif yang dibangkitkan oleh repeated exposure dapat menentukan rasa suka, ketertarikan didasarkan pada reaksi afektif terhadap penampilan, sikap, dan atribut-atribut lain seseorang.
  • Efek tak langsung Emosi terhadap Ketertarikan : sering kali perasaan positif ataupun negatif kita tidak didasarkan pada apa yang dikatakan atau dilakukan oleh individu yang berinteraksi dengan kita. Sebaliknya, sumber-sumber emosi yang lain, seperti suatu pengalaman yang masih baru, keadaan fisik, atau suasana hati pada saat itu, mempengaruhi tidak hanya perasaan, tetapi juga evaluasi spontan terhadap orang lain.
http://wangmuba.com/2009/02/23/awal-ketertarikan-kedekatan-dan-emosi/, Diakses Rabu, 25 Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar