Sabtu, 26 Desember 2009

Puluhan Pulau di Kaltim Rawan Dicaplok Malaysia Tidak Berpenghuni dan Tak Bernama

[ Jum'at, 25 Desember 2009 ]
SAMARINDA - Peringatan bagi pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Berdasar data yang dirilis Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kaltim, sedikitnya 23 pulau di Kaltim rawan dicaplok negara tetangga, Malaysia.

Kepala Balitbang Kaltim Syachrumsya Asri menjelaskan, sangat memungkinkan pulau-pulau tersebut dicaplok negara lain. Selain karena sebagian besar tidak berpenghuni, secara geografis pulau tersebut memang berada di wilayah perbatasan dengan Malaysia. ''Pemerintah harus segera mengambil langkah strategis untuk mengamankan pulau-pulau tersebut,'' tegasnya.

Kalau tidak, peristiwa lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan bukan tidak mungkin terulang. ''Apalagi, tidak sedikit pulau itu yang tidak bernama,'' terang Syachrumsyah.

Dia menuturkan, semua pulau yang dimaksud merupakan wilayah Kabupaten Nunukan. Dia menjelaskan, Kabupaten Nunukan terdiri atas 25 pulau. Dua di antaranya adalah pulau besar, yakni Pulau Sebatik dan Pulau Nunukan. Sebanyak 23 pulau lainnya adalah pulau-pulau kecil yang masuk wilayah Kabupaten Nunukan.

''Nah, 23 pulau itulah yang sedang kami awasi. Semoga data yang kami miliki bisa menjadi acuan bagi pemerintah agar senantiasa memperhatikan wilayahnya, terutama di kawasan perbatasan.''

Karena itu, dia juga berharap seluruh bupati dan wali kota segera menginventarisasi pulau-pulau di wilayah masing-masing. Menurut dia, hal itu harus segera dilakukan, mengingat masih banyak pulau di Kaltim yang belum bernama. (ara/jpnn/ruk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar