Sabtu, 12 September 2009

Menag: Aliran Sempalan Perlu Penanganan Terpadu

Minggu, 13 September 2009 pukul 01:38:00

Menag: Aliran Sempalan Perlu Penanganan Terpadu


Penyelesaian ma salah konflik inter nal harus dilakukan dengan dialog.

MANOKWARI--Munculnya aliran-aliran sempalan dan menyesatkan yang menyimpang dari pokok ajaran atau ¡±main stream¡± dan prinsip ajaran agama yang benar memerlukan penanganan efektif dan terpadu. Untuk membenahi hal itu, pemerintah mempunyai kewenangan terhadap gangguan ketentraman hidup beragama, kata Men teri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basyuni saat peresmian kantor Kanwil Depag Papua Barat di Manokwari, Sabtu (12/9).

Hadir dalam kesempatan itu Wagub Papua Barat, Muhammad Rahimin Kacong , Dirjen Bimas Kristen Jason Lase, Kanwil Depag setempat, A.M. Manobi dan sejumlah tokoh agama dan masyarakat Papua Barat. Pemerintah mempunyai kewenangan berupa UU, peraturan pemerintah dan peraturan bersama menteri untuk mencegah, menangani, mengantisipasi gangguan terhadap harmonisasi sosial dan ketenteraman hidup beragama, kata Menag. Namun, lanjut dia, hasilnya tergantung pada kemampuan dalam menerjemahkan dan menerapkan aturan tersebut di lapangan.

Hindari kekerasan
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai aliran sempalan, Menag mengingatkan hendaknya dihindari cara kekerasan dalam menanganinya. Sebab, cara kekerasan dari pengalaman yang ada tak akan menyelesaikan persoalan. Bisa jadi menambah masalah di negeri tercinta ini. Menurut Menteri, pendekatan dialog lebih mengena ketimbang kekerasan. Karena itu , ia mengingatkan jajaran Kanwil Depag agar mengetengahkan dan meningkatan silaturahim antarumat beragama di daerah ini.

Saya ingatkan kepada jajaran Kanwil Depag bahwa komunikasi dan koordinasi lintas sektoral hendaknya dipandang sebagai satu kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas,¡± tegasnya. Papua Barat dengan penduduk sekitar 624 ribu jiwa, yang 362 ribu di antaranya adalah ber agama Kristen dan 292 ribu ber agama Islam. Selebihnya ber agama Buddha, Hindu dan lain-lain, hidup dalam suasana harmonis.

Namun ia mengingatkan bahwa penduduk Indonesia yang besar dan kebhinekaan dalam suku, agama, budaya dan agama seringkali menimbulkan persoalan dalam kehidupan beragama. Dalam hubungan ini potensi konflik horizontal dan gangguan kerukunan umat beragama harus menjadi perhatian. Di era demokrasi dan otonomi daeah yang luar biasa, seperti dewasa ini, hal itu perlu perhatian sungguh-sungguh. Usai peresmian kantor Kanwil Depag Papua Barat, Menang ber sama Ibu Wiwiek Maftuh Basyu ni menanam pohon di halaman kantor kanwil tersebut.

Paling sulit
Pada acara safari ramadhan, Menag di Masjid Ridwanul Bahri TNI-AL Manokwari sempat memaparkan kesulitan yang dihadapi dalam mengatasi persoalan keagamaan. Khususnya pada saat terjadi konflik internal agama tertentu. Jika konflik antara satu agama dengan agama lain, menurut dia, penyelesaiannya jauh lebih mudah. Namun jika sudah memasuki konflik internal di satu agama tertentu, maka pemecah annya bisa membutuhkan waktu yang lama. Ia tak menjelaskan konflik inter nal dimaksud. Namun ia kem bali mengingatkan jika terjadi hal semacam itu hendaknya yang perlu disadari pentingnya adalah mengete ngahkan dialog. Bukan mengedepankan kekerasan.

Semua agama tak menginginkan adanya kekerasan. Biasanya tindakan yang menjurus ke kekerasan itu terjadi antarpimpinannya. Umat hanya mengikuti pimpinan. Karena itu ia merasa gembira menyaksikan kerukunan yang ada di Papua Barat. Kendati begitu , ia menekankan hendaknya dalam memelihara kerukunan itu tetap harus waspada sehingga tidak boleh lengah. Sebab, ketika dalam suasana tenang seperti di Jakarta ada saja orang yang berbuat kekerasan dengan melakukan pemboman.

Perbuatan terorisme seperti di kawasan Mega Kuningan 17 Juli 2009 itu tak boleh terjadi lagi . Apalagi peristiwanya mengatasnamakan dan membela agama. Agama apa pun pada dasarnya untuk perdamaian. Jika ada orang menyebut bahwa Islam mengajarkan kekerasan, apalagi bunuh diri untuk tujuan memusnakan orang banyak, maka hal itu jelas-jelas sangat berten -tangan dengan Rahmatul lil alamin. Islam adalah pembawa kedamaian.

Posisi menteri
Menjawab pertanyaan Kanwil Depag setempat apakah ia akan masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) mendatang, terkait dengan masa tugasnya sebagai Menag yang akan berakhir dalam waktu dekat, Maftuh menjelaskan bahwa dirinya tak berambisi untuk masuk KIB jilid dua. Ia mengatakan, yang diinginkan selama menjadi Menteri Agama adalah dapat menyelesaikan tugas dengan baik hingga masa akhir jabatan. Karena itu semua persoalan dalam beberapa pekan ini diselesaikan dengan baik sehingga tidak menjadi ganjalan di kemudian hari. Maftuh mengaku telah me nyelesaikan dengan sebaik mung kin. Kalaupun ada kekurangan, ma ka diharapkan dapat disempurnakan oleh penerusnya nanti. ant



Murad Hofmann
Tokoh Muslim Berkepribadian

Dr Murad Hoffman, mantan Diplomat Jerman dan juga seorang penulis, terpilih sebagai tokoh Muslim berkepribadian tahun ini ( Muslim Personality of the Year) yang diselenggarakan pada ajang kompetisi Quran Dubai International Holy Quran Award (DIHQA). Hoffman, berhasil menyisihkan 77 kandidat lainnya yang juga berpeluang meraih posisi terhormat pada ajang DIHQA ini. Acara kehormatan tahunan DIHQA ini diberikan kepada figur-figur Islam yang telah banyak berkontribusi besar kepada Islam.

Hoffman dianggap berjasa dan banyak memberikan kontribusi bagi dunia Islam melalui karya-karyanya. Penghargaan kategori Muslim Perso nality of The Yearsebelumnya pernah diberikan pada tokoh-tokoh penting di dunia Islam seper ti almarhum presiden Bosnia Alija Izetbegovic dan Syekh Yusuf Al-Qaradhawi. Dan pada penyelenggaraan ke-13 di tahun 2009 ini, panitia DIHQA memilih Hoffman sebagai pemenangnya.

Hofmann, lahir di Aschaffenburg, Jerman pada tahun 1931 terkenal sebagai diplomat dan penulis, lahir sebagai seorang Katolik, namun mendapat hidayah Islam pada tahun 1980. Islamnya Hoffman ini menimbulkan kontroversi di Jerman, mengingat kedudukannya sebagai salah satu orang pen ting di pemerintah Jerman. Namun, niatnya yang tulus tak mengubah pendiriannya untuk memilih Islam sebagai agamanya.

Hoffmann telah menulis beberapa buku tentang Islam, termasuk Journey to Makkah and Islam: The Alternative, karyanya yang lain berupa tulisan dan esai yang memfokuskan pada Islam di Barat, kata kantor berita UEA. Banyak dari buku dan esai yang ia tulis berfokus pada status Islam di Barat dan secara khusus setelah peristiwa 11 September yang terjadi di Amerika Serikat.

Saat ini, ia tinggal bersama istrinya yang berkebangsan Turki di Istanbul. Hofmann juga merupakan anggota kehormatan dan penasihat Dewan Pusat Muslim di Jerman. eramuslim/sya


Produk Kosmetika Halal Rambah Kanada


OTTAWA-- Para Muslimah di Kanada kini bisa tetap tampil cantik tanpa perlu merasa khawatir dengan produk kosmetika yang mereka gunakan. Pasalnya kini sudah tersedia produk kosmetika yang menggunakan bahan baku yang sesuai dengan syariat Islam.

Produk-produk kosmetik yang banyak beredar di negara tersebut memang masih menggunakan bahan baku yang diharamkan dalam Islam, di antaranya alkohol dan bagian anggota tubuh babi. Adalah Layla Mandi, seorang perias artis di Kanada, yang memperkenalkan produk kosmetik halal dengan label OnePure.

Produk OnePure, terang perempuan yang telah memeluk Islam ini, setara dengan merek-merek kosmetik internasional. Namun, yang membedakannya dengan produk sejenis lainnya adalah tidak mengandung bahan-bahan yang dilarang dalam hukum Islam.

Di hampir banyak produk kosmetik terdapat bahan-bahan turunan babi dan alkohol, dan ini menyulitkan para Muslimah untuk menggunakannya, papar Mandi seperti dilansir kantor berita Agence France-Presse(AFP). Berbagai produk yang menggunakan label halal, mulai dari perbankan syariah hingga hotel yang tidak menyediakan minuman beralkohol, kini makin populer di kalangan Muslim Kanada. Tentunya kaum Muslimin tidak menginginkan bepergian dan menunaikan shalat lima waktu sehari dalam kondisi sisa-sisa bahan baku kosmetik dari babi melekat di tubuh mereka,ujar Mandi. iol/dia


Pelajar Muslim Belgia Perjuangkan Jilbab di Sekolah


BRUSSEL--Para pelajar Muslim di Belgia mendesak Dewan Nasional Belgia untuk mencabut peraturan yang menetapkan larangan memakai jilbab. Baru-baru ini Dewan Nasional Belgia melarang pelajar Muslimah me ngenakan jilbab di sekolah.

Desakan dari pelajar Muslim di Belgia, membuat Dewan Nasional harus bekerja keras. Mereka tak menyangka, larangan itu menimbulkan reaksi keras dari para pelajar. Para pelajar Muslim ini berencana terus melakukan aksi demonstrasi hingga larangan itu dicabut. Mereka menyatakan bahwa larangan itu ilegal. Karena itu, Dewan nasional Belgia akan segera mengambil keputus -an mengenai boleh tidaknya menggunakan jilbab di sekolah, akhir pekan ini.

Dirk Van De Vondel, ketua serikat sekolah di Antwerp mengatakan tidak ada alasan untuk membatalkan larangan ini. Dewan akan segera mengeluarkan keputusannya beberapa hari ini. Dan sampai saat itu, kami tidak bisa dan juga tidak ingin mengubah keputusan apapun, ujarnya. Larangan berjilbab ini ditentang keras ulama di Antwerp, Nordine Taouil. Larangan berjilbab selalu diskriminatif dan itu masih terjadi. Itu cerminan Islamofobia.

Sekelompok orang mayoritas mendapatkan hak lebih besar daripada kelompok lainnya, dan itu tidak benar, tegasnya. Taouil akan menghadap menteri pendidikan Belgia untuk mencabut larangan ini. Saat ini, sekitar sepertiga dari 700 sekolah di Belgia melarang penggunaan jilbab, sepertiganya membolehkan, dan sepertiga yang lainnya tak punya aturan tentang itu. Hal ini dikemukakan oleh Flemish daily De Standaard. eramuslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar