Rabu, 25 November 2009

LAPORAN HASIL PENELITIAN HADIST TENTANG ADAB TIDUR

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Takhrijul Hadits
Yang diampu oleh Ust. Imron Rosyadi, M.Ag




















Disusun oleh:

MUHAMMAD HAILAN
G 000 080 062









PONDOK HAJJAH NURIYAH SHABRAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009


1. MATAN HADITS
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ عَبْدِ الْجَبَّارِ بْنِ عُمَرَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَنَامَ الرَّجُلُ عَلَى سَطْحٍ لَيْسَ بِمَحْجُورٍ عَلَيْهِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ مِنْ حَدِيثِ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَعَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ عُمَرَ يُضَعَّفُ.
2. TERJEMAHAN
“Telah menceritakan kepada kami Ishak bin Musa al-Anshari telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Abdul Jabbar bin Umar dari Muhammad bin al-Munkadir dari Jabir beliau berkata Rosulullah melarang seseorang tidur diatas atap rumah yang tidak ada pembatas dipinggirnya. Berkata Abu Isa (imam Tirmidzi) hadits ini Gharib (aneh) kami tidak mengetahui hadits dari jalur Muhammad al-Munkadir dari Jabir kecuali dari jalur ini, sedangkan Abdul Jabbar bin Umar dianggap lemah.”
3. SUMBER HADITS
Hadits ini hanya diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan hanya dari satu sanad saja dengan nomor hadits 2781, dalam kitab al-Adabu ‘an Rosulillah, dalam bab Maa ja a fii fashaahatiwa al-Bayan.
4. BAGAN SANAD HADITS













5. BIOGRAFI PERAWI
Berikut ini adalah biografi singkat para perawi Hadits:
a. Imam Tirmidzi
Nama lengkapnya adalah Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dhahhak as-Sulami at-Tirmidzi. Namun beliau lebih dikenal dengan sebutan Abu Isa. Beliau dilahirkan sekitar tahun 209 atau 210 H di kota Tirmidz, sebuah kota yang terletak di tepi sungai Jihun di Khurasan. Diantara guru beliau adalah Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, Ishaq bin Rahawaih, Sulaiman bin Salm dan lain-lain. Beliau meninggal dalam keadaan buta pada usia 70 tahun, tahun 279 H. Mengenai reputasinya tidak perlu diragukan lagi sebagaimana pernyataan sebagian ulama di antaranya adalah Umar bin ‘Alaik al-Hafizh: “Imam Bukhari telah meninggal dan tidak penggantinya di Khurasan yang sama seperti Abu Isa (Imam Tirmidzi) di dalam keilmuan, hafalan, wara’ dan kezuhudannya.
b. Ishak bin Musa
Nama lengkapnya adalah Ishak bin Musa bin Abdullah. Namun beliau dikenal juga dengan sebutan Abu Musa. Beliau tinggal dikota Madinah dan wafat dikota Halwan pada tahun 244 H. Beliau hidup pada masa awal Tabi’ut-tabi’in, dan bernasabkan al-Khathami.
Diantara gurunya adalah Abdullah bin Wahb bin Muslim, Sufyan bin Uyainah bin Umar Maimun, Abdullah bin Idris bin Yazid bin Abdullah dan lain-lain. Sedangkan murid-muridnya antara lain adalah imam Tirmidzi, Nasa’i, Muslim dan lain-lain. Mengenai derajatnya adalah Tsiqah Muttaqin. Nasa’i dan Ibnu Hibban, menilainya Tsiqah.
c. Abdullah
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Wahb bin Musa, sedangkan nama panggilannya adalah Abu Muhammad. Beliau tinggal di kota Marwah, dan wafat dikota Marwah juga pada tahun 197 H. Beliau hidup dimasa akhir Tabi’in, dan bernasabkan suku Quroisy.
Diantara gurunya adalah Abdul Jabbar bin Umar, Ibrahim bin Nasyith bin Yusuf, Usamah bin Zayid dan lain-lain. Sedangkan murid-muridnya antara lain Ishak bin Musa bin Abdullah, Harits bin Muskin bin Muhammad, Asbagh bin Farj bin Sa’id dan lain-lain. Mengenai derajatnya adalah Tsiqah Hafidz, imam Ahmad bin Hanbal mebnilainya As-Shahih al-Hadits, sedangkan Yahya bin Mu’in dan Abu Dzar’ah ar-Razi menilainya Tsiqah.
d. Abdul Jabbar
Nama lengkapnya adalah Abdul jabbar bin Umar, sedangkan nama panggilannya adalah Abu Umar. Beliau tinggal di Syam dan tidak diketahui dimana beliau wafat dan tahhun berapa dia meninggal. Beliau hidup pada masa awal tabi’in.
Diantara guru-gurunya antara lain adalah Muhammad bin al-Munkadir bin Abdullah, Yahya bin Said bin Qais. Sedangkan diantara muridnya adalah Abdullah bin Wahb bin Muslim, dan Abdullah bin Yazid. Mengenai derajat beliau adalah Dha’if. Yahya bin Muin menilai beliau Dha’if-laisa bisyai’in, Bukhari menilai ‘indahu munakir, dzuhali menilai Dha’if jiddan, sedangkan Muhammad bin Said menilai beliau Tsiqah.
e. Muhammad bin al-Munkadir
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ak-Munkadir bin Abdullah bin al-Hadir, sedangkan nama panggilannya adalah Abu Abdullah. Beliau tinggal dikota Madinah dan wafat di Madinah juga pada tahun 131 H. beliau hidup pada masa pertengahan Tabi’in.
Diantara gurunya adalah Jabir bin Abdullah, dzukwan, dan Harits bin ruba’i. sedangkan muridnya antara lain Abdul Jabbar bin Umar, Salmah bin Dinar, dan Sulaiman bin Mu’adz. Mengenai derajat beliau adalah Tsiqah. Yahya bin Mu’in dan Abu Hatim meniklainya Tsiqah.
f. Jabir
Nama lengkapnya adalah Jabir bin Abdullah bin Amru bin Muslim, sedangkan nama panggilannay adalah Abu Abdullah. Beliau tinggal dan wafat di Madinah pada tahun 78 H, beliau hidup pada masa sahabat.
Dan diantara gurunya adalah Abu Bakr, Umi Kaltsum, Abu Hurairah dan lain-lain. Sedangkan muridnya antara lain Muhammad bin al-Munkadir bin Abdullah bin Hadir, Abu ‘ubaidah dan lain-lain. Mengenai derajat karena beliau adalah seorang sahabat maka tidak perlu dipertanyakan lagi sebagaimana kaidah yang dibuat para ulama bahwa semua sahabat semuanya adil.





6. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa:
1. Sanad hadits ini bersambung sampai kepada Rasulullah saw sehingga hadits ini dinamakan hadits marfu’.
2. Dalam sanad hadits ini terdapat Abdul Jabbar yang menurut imam Tirmidzi sendiri adalah perawi yang Dhaif, sehingga hadits ini Dhaif dari jalur Abdul Jabbar dan tidak bisa dijadikan pedoman (Hujjah).
3. Meskipun demikian menurut Muhammad ‘Abdurrahman bin ‘Abdurrahim al-Mubarakfuri, penulis Tuhfatul Ahwadzi, hadits ini mempumyai hadits pendukung (syahid) yang disebutkan oleh Imam Al-Mundzir di dalam bukunya At-Targhib. Sayangnya karena keterbatasan kami tentang Bahasa Arab sehingga tidak menemukan hadits yang dimaksud oleh syekh Muhammad ‘Abdurrahman bin ‘Abdurrahim al-Mubarakfuri tersebut.




DAFTAR PUSTAKA
Khumaidi, Irham. 2008. Ilmu Hadits untuk Pemula. Jakarta: CV Artha Rivera
Global Islamic Sofware Company. 1991-1997. CD Mausu’ah al-Hadits asy-Syariif versi 2,00.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar