Rabu, 25 November 2009

PENGARUH MASYARAKAT DAN SISTEM NON PENDIDIKAN TERHADAP PENDIDIKAN

(Makalah ini disusun guna memanuhi tugas mata kuliah: sosiologi pendidikan)
Dosen Pengampu: Drs. M.A. Fattah Santoso M.Ag











Oleh :




Oleh:
MUHAMMAD HAILAN
G.000 080 062


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

A. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA KELUARGA, SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Sekolah hanyalah pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak ialah dalam keluarga. Peralihan bentuk informal ke formal memerlukan kerjasama antara orang tua dan sekolah (pendidik). Sikap anak terhadap sekolah terutama akan dipengaruhi oleh sikap orang tua mereka. Juga sangat diperlukan kepercayaan orangtua terhadap sekolah.

Banyak cara yang efektif untuk menjalin hubungan sekolah dengan orangtua dan keluarga peserta didik serta masyarakat. Hubungan yang efektif dimaksudkan untuk membantu pengembangan pendidikan anak dalam lingkungan inklusif ramah terhadap pembelajaran.
Hubungan efektif sekolah, orang tua dan masyarakat dapat dilakukan melalui:
1. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan kelompok masyarakat untuk memperkenalkan diri anda. Jelaskan kepada mereka makna keragaman dalam kelas dan pelajaran yang ramah.
2. Jadwalkan diskusi informal, satu atau dua kali dalam setahun dengan orang tua dan komite sekolah untuk menggali potensi belajar anak mereka. Tunjukkan contoh hasil karya anak, tekankan bakat dan prestasi yang dimiliki anak, dan bicarakan bagaimana agar dapat belajar lebih baik jika ia bisa mengatasi hambatannya.
3. Kirim hasil karya anak ke rumahnya agar orangtuanya mengetahui perkembangan potensi anaknya kemudian mintalah pendapat mereka.
4. Biasakanlah anak membahas apa yang telah dipelajari di rumah dengan memanfaatkan informasi pelajaran yan diperoleh dari sekolah. Juga komunikasikan dengan orang tua bagaimana dan apa yang telah dipelajari di kelas dengan mengaitkan kegiatan dan perannya di rumah. Dengan kata lain, tunjukkan bagaimana pengetahuan yang diperoleh di kelas bisa digunakan di rumah dan di masyarakat.
5. Lakukan kunjungan sumber belajar di masyarakat atau minta anak mewawancarai orangtuanya, atau kakek-neneknya tentang kegiatan saat masa kanak-kanak dalam kehidupan bermasyarakat. Minta anak menuliskan cerita atau karangan tentang “Kehidupan Masyarakat di Masa Lalu”

B. PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEDIDIKAN
Kebudayaan = cultuur (bahasa Belanda) = culture (bahaa Inggris) = tsaqafah (bahasa Arab), brasal dari perkataan latin “colore” yang artinya mengelola, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti inilah berkembanglah arti culture sebagai ”segala daya dan aktivitas manusia untuk mengelolah dan mengubah alam”.
Para ahli mendefinisikan culture atau kebudayaan dengan redaksi yang berbeda-beda; di atanraanya Antropolog Inggris yang benama Ruth mendefinisikan culture ibarat bak milik orang bersama-sama". Kultur adalah suatu cara berpikir dan bertindak, suatu pengetahuan kelompok dan kebiasaan. Tradisinya, dokumen, dan tulisan. gagasan dan aturan bersamanya. Bukan individu tunggal, maupun suatu kelompok, maupun suatu keseluruhan masyarakat. Kebiasaan pakaian, tentang diet, tentang rutinitas sehari-hari yang detil dan tak terbilang tentang kehidupan yang nampak memerlukan cerminan untuk suatu pembersihan identitas budaya. (Allan C. Ornstein & Daniel U. Levine, 1993, p.318).
Pendidikan merupakan proses yang berlangsung dalam suatu budaya tertentu. Banyak nilai-nilai budaya dan orientasinya yang bisa menghambat dan bisa mendorong pendidikan. Bahkan banyak pula nilai-nilai budaya yang dapat dimanfaatkan secara sadar dalam proses pendidikan. Sebagai contoh di Jepang "moral Ninomiya Kinjiro" merupakan nilai budaya yang dimanfaatkan praktek pendidikan untuk mengembangkan etos kerja. Kinjiro adalah anak desa yang miskin yang belajar dan bekerja keras sehingga bisa menjadi samurai, suatu jabatan yang sangat terhormat. Karena saking miskinnya, orang tuanya tidak mampu membeti alat penerangan. Oleh karena itu dalam belajar ia menggunakan penerangan dari kunang-kunang yang dimasukan dalam botol. Kerja keras diterima bukan sebagai beban, melainkan dinikmati sebagai pengabdian. Selain semangat kerja keras, budaya Jepang juga menekankan rasa keindahan yang tercerminkan pada ketekunan, hemat, jujur dan bersih sebagaimana semangat Kinjiro diwujudkan dalam patung anak yang sedang asyik membaca sambil berjalan dengan menggendong kayu bakar di bahunya. Patung tersebut didirikan di setiap sekolah di Jepang.

C. PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial (social change) adalah perubahan yang berkenaan dengan perubahan struktur sosial dan sistem dari suatu kelompok masyarakat tertentu. Adapun pola-pola yang sering tampak dalam perubahan sosial (dalam arti pengaruh terhadap berubahnya sruktur dan sistem sosial) antara lain adalah .:
1) Gangguan keseimbangan yang hanya sekali terjadi, umpamanya dengan terjadinya suatu revolusi yang menghasilkan kemerdekaan sehingga stetsel pemerintahan kolonial diganti dengan pemerintahan nasional yang berkibat berubahnya struktur-struktur dan sistem masyakat tersebut.
2) Perubahan bergelombang. Yakni gangguan keseimbangan dalam masyarakat yang selalu timbul kembali, tetapi selalu terjadi keseimbangan kembali.
Perubahan kumulatif. Suatau gangguan keseimbangan yang berulang-ulang sehingga menghasilkan perubahan-perubahan baru baik bersifat kemajuan atau kemunduran dalam masyarakat.
Kecepatan perubahan sosial dalam berbagai masyarakat berbeda-beda. Perubahan dalam masyarakat yang terpencil berjalan lambat, akan tetapi bila dengan terbukanya komunikasi dan transportasi daerah yang berkenalan dengan dunia modern, maka masyarakat ini akan berkembang dengan lebih cepat.
Perubahan sosial adalah gejala sosial yang dijumpai diseluruh dunia dan tidak terbatas pada negara-negara berkembang saja. Social change adalah perubahan sosial dalam pergaulan hidup manusia dan akibat-akibatnya terhadap pergaulan hidup itu sendiri. Perubahan-perubahan tersebut telah menjadi fakta kehidupan manusia sejak dulu kala, serta merupakan reaksi atas stimulus dari luar. Perubahan-perubahan yang demikian ini dapat mempunyai efek yang positif dan negatif.
Inti dari social change adalah anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan. Realisasi daripada perubahan-perubahan tersebut memerlukan penyesuaian dan penguasaan anggota pergaulan hidup, terhadap keadaan yang baru itu. Usaha-usaha agar perubahan-perubahan tersebut mendapat penyesuaian oleh segenap anggota pergaulan hidup, inilah yang kerap kali menimbulkan berbagai kesulitan.
Perubahan sosial akan berpengaruh besar terhadap perubahan dibeberapa hal, baik itu ekonomi, kebudayaan, dan politik. Pada masalah ekonomi perubahan sosial diantaranya akan mempengaruhi bertambahnya jumlah tuntutan dan kebutuhan. Dan pada kebudayaan akan bertambahnya macam-macam sifat, dan ada aspek-aspek kebudayaan seperti adat-istiadat yang disampaikan turun-temurun dalam bentuk aslinya, akan tetapi karena terjadi perubahan sosial banyak pula adat kebiasaan yang mengalami perubahan, terutama dalam masyarakat modern .







DAFTAR PUSTAKA :
Ahmadi, Abu. Sosiologi. 1985, Surabaya : Bina Ilmu
http://wikan2004.multiply.com/journal/item/2/Ringkasan_Materi_Perubahan_Sosial_Budaya
Idris, Zahra, Prof. MA. 1981, Dasar-dasar Kependidikan. Padang : Angkasa Raya Padang
Ahmad, Nazili Shaleh. 1989, Pendidikan dan Masyarakat. Yogyakarta : Bina Usaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar