Rabu, 25 November 2009

SITUASI SOSIAL

Disusun Guna Memenuhi tugas Mata Kuliah psikologi sosial
Dosen pengampu: M. Darojat Arianto









Disusun Oleh:
Imam Wahyudi G 000 080 063
A’fia Norhidayat G 000 080 064

FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA
2009
PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain, ia memerlukan bantuan untuk makan, minum, memenuhi kebutuhan biologisnya, dll. Pada intinya tak mungkin manusia hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Manusia baru menjadi manusia yang sebenarnya kalau ia hidup bersama manusia juga.
Selain itu, individu selalu berada pada situasi social, karena tiap-tiap situasi terdapat saling hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain.
Untuk lebih jelasnya disini kami akan mencoba menjelaskan apa yang dimaksud situasi sosal itu.











SITUASI SOSIAL
Pengertian Sosial
Sosial adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain. Kehadiran itu bisa nyata anda lihat dan anda rasakan, namun juga bisa hanya dalam bentuk imajinasi. Setiap anda bertemu orang meskipun hanya melihat atau mendengarnya saja, itu termasuk situasi sosial. Begitu juga ketika anda sedang menelpon, atau chatting (ngobrol) melalui internet. Pun bahkan setiap kali anda membayangkan adanya orang lain, misalkan melamunkan pacar, mengingat ibu bapak, menulis surat pada teman, membayangkan bermain sepakbola bersama, mengenang tingkah laku buruk di depan orang, semuanya itu termasuk sosial.
Sekarang, coba anda ingat-ingat situasi dimana anda betul-betul sendirian. Pada saat itu anda tidak sedang dalam pengaruh siapapun. Bisa dipastikan anda akan mengalami kesulitan menemukan situasinya. Jadi, memang benar kata Aristoteles, sang filsuf Yunani, tatkala mengatakan bahwa manusia adalah mahluk sosial, karena hampir semua aspek kehidupan manusia berada dalam situasi social.
Pada dasarnya individu selalu berada pada situasi social. Situasi social yang merangsang individu sehingga individu bertingkah laku sherif and sheriff disebut situasi perangsang social atau social stumulus situasion.
Situasi perangsang sosial ini digolongkan menjadi dua golonagan besar, yaitu:
• Orang lain , yang dapat berupa:
a. Individu-individu lain sebagai perangsang.
b. Kelomppk sebagai perangsang, yang dapat dibedakan atas:
1. Hubungan Intragroup: yaitu hubungan antara individu lain dalam kelompok lain atau antara kelompok dengan kelompok.
Misalnya: anggota kelompok A dengan keelompok B atau kelompok A itu sendiri dengan kelompok B.
2. Hubungan Intergroup: yaitu hubungan atar individu satu dengan yang lain dalam kelompok itu sendiri. Jadi tidak keluar dari kelompok.
• Hasil kebudaaan yang dibedakan:
a. Kebudayaan Materiil (materiil cultum).
b. Kebudayaan Non Materiil (non materiil cultum). (sheriff And Sherif, !956).
Untuk lebih memberi gambaran yang jelas akan kami terang kan lebih lanjut sebagai berikut:
• Orang lain sebagai perangsang:
Orang lain terhadat kita dan sebaliknya kita terhadap orang lain merupakan situasi perangsang social yang kita sadari. Antara orang yang satu dengan yang lain hubungan interpersonal.
Misalnya:
• Orang tua dengan anak-anaknya dalam lingkungan keluarga.
• Guru dan murit dalam lingkugan sekolah.
• Majikan dan buruh dalam lingkungan perusahaan.
Sebelum masuk ke pembahasan situasi social lebih dahulu kita definisikan tindakan social, karena tindakan social sangat erat hubungannya dengan situasi social. Yang dimaksud dengan perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi sosial, yakni bagaimana orang berpikir, merasa dan bertindak karena kehadiran orang lain.
Pertama, berpikir dalam situasi sosial. Apa yang anda pikirkan ketika bertemu seseorang bertubuh tinggi besar, berewokan, berkulit hitam legam, bermantel tebal? Apa yang anda pikirkan saat kekasih anda mengingkari janji? Apa yang anda pikirkan saat teman anda mendapatkan promosi kenaikan jabatan? Apapun yang ada dalam benak anda , anda pasti memikirkan!
Kedua, merasa dalam situasi sosial. Harus diakui, sebagian besar situasi sosial melibatkan perasaan. Coba anda bayangkan kembali perasaan anda saat berda dalam situasi sosial tetentu. Apa yang anda rasakan saat membayangkan sang kekasih? Apa yang anda rasakan saat menyaksikan pembunuhan sadis? Apa yang anda rasakan saat bertemu dengan orang yang pernah mencelakai anda?
Ketiga, bertindak dalam situasi sosial. Inilah langkah kongkret anda yang bisa dilihat orang lain dalam situasi sosial. Mungkin anda menolong orang yang jatuh dari sepeda motor. Mungkin anda mengajak bersalaman dan berkenalan dengan orang yang baru anda temui. Mungkin anda memaki orang yang menyusahkan anda. Mungkin anda menyebarkan kebohongan. Mungkin anda mendatangi undangan pernikahan, atau yang lainnya. Sangat beragam bentuk-bentuk tindakan sosial manusia.
Jadi, Situasi sosial adalah tiap-tiap situasi dimana terdapat saling hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain setiap situasi dimana terjadi interaksi social dapatlah disebut situasi social. Yakni adanya kehadiran orang lain baik secara nyata maupun imajiner. Jika lebih diperinci, maka terdapat sekurangnya empat bentuk situasi sosial.
Pertama, adanya kehadiran orang lain yang dapat diindra namun tanpa interaksi. Misalnya anda pergi ke perpustakaan. Disana duduk seseorang yang sedang membaca sendirian. Pada saat itu tidak ada interaksi apapun. Si dia bahkan mungkin tidak menyadari kalau anda ada disana. Namun sepanjang anda menyadari kehadirannya, maka itu disebut situasi sosial karena kehadiran orang itu secara otomatis telah mempengaruhi anda. Sebelumnya anda merasa sendirian, lalu anda tidak lagi merasa sendirian. Boleh jadi anda juga membuat penilaian tentangnya berdasarkan penampilannya. Mungkin anda menilainya kutu buku jika berkacamata tebal dan tekun di depan buku.
Banyak situasi sosial terjadi tanpa interaksi seperti diatas, namun pengaruhnya nyata bagi anda. Anda melihat orang naik mobil ngebut di jalan raya, anda lantas memaki dalam hati. Anda melihat pengemis di kejauhan, anda lantas merasa kasihan padanya. Anda mendengar ada suami istri bertengkar dijalan, lantas anda menyimpulkan mereka bukan pasangan berbahagia
Kedua, adanya kehadiran orang lain yang dapat diindra dan ada interaksi dengannya. Istilah lainnya adalah interaksi sosial. Misalnya anda saling melambaikan tangan atau mengklakson pada seseorang yang naik motor berplat daerah sama. Anda mengobrol bersama orang lain. Anda bermain sepak bola bersama tim. Anda menghadiri pesta, dan lainnya. Umumnya orang menganggap yang dimaksud situasi sosial adalah hanya interaksi sosial ini, meski tentu saja interaksi sosial hanyalah bagian dari situasi sosial.
Ketiga, imajinasi akan adanya kehadiran orang lain. Termasuk dalam tipe ini adalah jika anda melamunkan kekasih, membayangkan sedang berada dirumah bersama saudara, atau mengingat kenangan-kenangan anda bersama seseorang atau kelompok orang. Pendek kata, semua lamunan, khayalan dan ingatan tentang orang lain yang mempengaruhi anda tercakup didalamnya.
Bagaimana dengan mimpi? Dalam mimpi seseorang mengingat atau mengkhayalkan seseorang. Namun demikian, mimpi tidak bisa dimasukkan dalam kategori sosial karena merupakan keadaan tidak sadar. Anda tidak bisa memprogram untuk mimpi persis seperti yang anda inginkan layaknya memutar video.
Keempat, adanya kehadiran orang lain melalui media tertentu yang anda ketahui dan kehadirannya mempengaruhi anda. Misalnya anda membaca surat dari ayah anda, lantas anda menangis. Anda melihat berita pesawat garuda terbakar hebat di Jogja, lalu berpendapat naik pesawat tidak aman. Anda mendengar berita pemerkosaan lantas anda mengira-ngira pelakunya. Anda membaca di koran bahwa Dewi Yul bercerai, lantas anda menduga-duga sebabnya. Banyak sekali situasi sosial terjadi dalam tipe ini.

KESIMPULAN
Sosial adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain. Kehadiran itu bisa nyata anda lihat dan anda rasakan, namun juga bisa hanya dalam bentuk imaginas.
Pertama, berpikir dalam situasi sosial.
Kedua, merasa dalam situasi sosial.
Ketiga, bertindak dalam situasi sosial.
Jadi, Situasi sosial adalah tiap-tiap situasi dimana terdapat saling hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain setiap situasi dimana terjadi interaksi social dapatlah disebut situasi social. . Yakni adanya kehadiran orang lain baik secara nyata maupun imajiner. Jika lebih diperinci, maka terdapat sekurangnya empat bentuk situasi sosial
 Adanya kehadiran orang lain yang dapat diindra namun tanpa interaksi sosial.
 Adanya kehadiran orang lain yang dapat diindra dan ada interaksi dengannya.
 Imajinasi akan adanya kehadiran orang lain.
 Adanya kehadiran orang lain melalui media tertentu yang anda ketahui dan kehadirannya mempengaruhi anda.






DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. Abu, Psikologi Social, PT RINIKA CIPTA, Yakarta : 1999.
Walgito,bimo.psikologi social( suatu pengantar ), yayasan penerbit facultas psikologi UGM. Yohyakarta : 1980.
file:///G:/apakah-situasi-sosial-dan-interaksi-sosial-itu.htm

1 komentar:

  1. Bagaimana tiga aspek perilaku sosial, yaitu berpikir, merasa, dan bertindak, terkait dengan situasi social?
    Regard Telkom University

    BalasHapus