Kamis, 29 Juli 2010 | 15:39 WIB
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi.
JAKARTA, KOMPAS.com — Belanja iklan semester I-2010 mengalami peningkatan tertinggi dalam tiga tahun belakangan. Nielsen Audience Measurement mencatat total belanja iklan paruh pertama tahun ini mencapai Rp 28,5 triliun atau meningkat 29 persen dibanding tahun lalu.
Managing Director Nielsen Audience Measurement Irawati Pratignyo mengatakan, peningkatan itu antara lain disebabkan gelaran Piala Dunia Afrika Selatan. "Tingginya peningkatan belanja iklan paruh pertama tahun 2010 ini antara lain juga disebabkan adanya Piala Dunia Afrika Selatan yang disiarkan di Indonesia," kata Irawati Pratignyo dalam jumpa pers di Mayapada Tower, Jakarta, Kamis (29/7/2010).
Peningkatan belanja iklan akibat gelaran Piala Dunia ini terutama terjadi di media televisi. Selama gelaran Piala Dunia pada bulan Juni pendapatan belanja iklan meningkat sebesar 13 persen dibandingkan bulan Mei sebelumnya. Pada pembukaan Piala Dunia, yakni tanggal 11-12 Juni, pendapatan belanja iklan di televisi bahkan mencapai Rp 3,9 triliun.
Sebagai stasiun televisi resmi Piala Dunia 2010, RCTI menjadi media televisi yang paling banyak menerima belanja iklan, yakni hampir mencapai 39.000 iklan. Sementara Gudang Garam menjadi pengiklan terbesar yang berkaitan dengan Piala Dunia dengan slogan Intersport.
Meski demikian, Irawati mengatakan, peningkatan belanja iklan ini tidak hanya disebabkan oleh gelaran Piala Dunia. Peningkatan juga disebabkan tingginya angka belanja iklan dari sektor telekomunikasi.
Besarnya belanja iklan ini terlihat dari data bahwa 9 dari 15 sektor pembelanja iklan terbanyak berasal dari perusahaan telekomunikasi. Telkomsel dan XL merupakan dua pembelanja iklan terbesar, yakni masing-masing menghabiskan Rp 260 miliar dan Rp 250 miliar.
Managing Director Nielsen Audience Measurement Irawati Pratignyo mengatakan, peningkatan itu antara lain disebabkan gelaran Piala Dunia Afrika Selatan. "Tingginya peningkatan belanja iklan paruh pertama tahun 2010 ini antara lain juga disebabkan adanya Piala Dunia Afrika Selatan yang disiarkan di Indonesia," kata Irawati Pratignyo dalam jumpa pers di Mayapada Tower, Jakarta, Kamis (29/7/2010).
Peningkatan belanja iklan akibat gelaran Piala Dunia ini terutama terjadi di media televisi. Selama gelaran Piala Dunia pada bulan Juni pendapatan belanja iklan meningkat sebesar 13 persen dibandingkan bulan Mei sebelumnya. Pada pembukaan Piala Dunia, yakni tanggal 11-12 Juni, pendapatan belanja iklan di televisi bahkan mencapai Rp 3,9 triliun.
Sebagai stasiun televisi resmi Piala Dunia 2010, RCTI menjadi media televisi yang paling banyak menerima belanja iklan, yakni hampir mencapai 39.000 iklan. Sementara Gudang Garam menjadi pengiklan terbesar yang berkaitan dengan Piala Dunia dengan slogan Intersport.
Meski demikian, Irawati mengatakan, peningkatan belanja iklan ini tidak hanya disebabkan oleh gelaran Piala Dunia. Peningkatan juga disebabkan tingginya angka belanja iklan dari sektor telekomunikasi.
Besarnya belanja iklan ini terlihat dari data bahwa 9 dari 15 sektor pembelanja iklan terbanyak berasal dari perusahaan telekomunikasi. Telkomsel dan XL merupakan dua pembelanja iklan terbesar, yakni masing-masing menghabiskan Rp 260 miliar dan Rp 250 miliar.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/07/29/15392118/Piala.Dunia.Ikut.Tingkatkan.Belanja.Iklan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar