Telekomunikasi Dominasi Belanja Iklan
Kamis, 29 Juli 2010 | 14:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Industri telekomunikasi masih mendominasi belanja iklan media pada periode semester I tahun 2010. Nielsen Audience Measurement mencatat, perusahaan telekomunikasi membelanjakan iklan sebesar Rp 2,6 triliun pada paruh pertama tahun ini atau naik sebesar 50 persen dari periode yang sama tahun 2009 .
"Perusahaan telekomunikasi menjadi pembelanja iklan terbesar untuk periode pertama tahun ini," kata Irawati Pratignyo selaku Managing Director Nielsen Audience Measurement, di Mayapada Tower, Jakarta, Kamis (29/7/2010).
Besarnya belanja iklan ini terlihat dari data bahwa 9 dari 15 sektor pembelanja iklan terbanyak, adalah berasal dari perusahaan telekomunikasi. Telkomsel dan XL merupakan dua pembelanja iklan terbesar yakni masing-masing menghabiskan Rp 260 miliar dan Rp 250 miliar.
Nielsen Audience Measurement juga mencatat belanja iklan yang cukup besar berasal dari sektor pemerintahan dan partai politik sebesar Rp 1,3 triliun. "Salah satu penyebabnya adalah pemilihan kepala daerah dengan nilai belanja iklan Rp 244 miliar," kata Irawati.
Secara umum, Irawati menjelaskan, total seluruh belanja iklan pada semester I tahun 2010 ini mencapai Rp 28,5 triliun. Hal ini meningkat 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Nilai semester I tahun ini juga merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir," katanya.
Kenaikan belanja iklan ini juga tersebar cukup merata di semua media. Meski demikian, televisi masih mendominasi penerimaan belanja iklan sebesar 60 persen dengan nilai mencapai Rp 17 triliun.
Di peringkat kedua ada suratkabar yang menerima belanja iklan sebesar Rp 10 triliun atau 35 persen dari total belanja iklan di media. Sedangkan media cetak berupa majalah dan tabloid mendapatkan 3 persen atau Rp 973 miliar.
"Selain tingginya belanja iklan perusahaan telekomunikasi, peningkatan-peningkatan belanja iklan ini juga dipengaruhi oleh siaran Piala Dunia 2010," tutur Irawati.
"Perusahaan telekomunikasi menjadi pembelanja iklan terbesar untuk periode pertama tahun ini," kata Irawati Pratignyo selaku Managing Director Nielsen Audience Measurement, di Mayapada Tower, Jakarta, Kamis (29/7/2010).
Besarnya belanja iklan ini terlihat dari data bahwa 9 dari 15 sektor pembelanja iklan terbanyak, adalah berasal dari perusahaan telekomunikasi. Telkomsel dan XL merupakan dua pembelanja iklan terbesar yakni masing-masing menghabiskan Rp 260 miliar dan Rp 250 miliar.
Nielsen Audience Measurement juga mencatat belanja iklan yang cukup besar berasal dari sektor pemerintahan dan partai politik sebesar Rp 1,3 triliun. "Salah satu penyebabnya adalah pemilihan kepala daerah dengan nilai belanja iklan Rp 244 miliar," kata Irawati.
Secara umum, Irawati menjelaskan, total seluruh belanja iklan pada semester I tahun 2010 ini mencapai Rp 28,5 triliun. Hal ini meningkat 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Nilai semester I tahun ini juga merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir," katanya.
Kenaikan belanja iklan ini juga tersebar cukup merata di semua media. Meski demikian, televisi masih mendominasi penerimaan belanja iklan sebesar 60 persen dengan nilai mencapai Rp 17 triliun.
Di peringkat kedua ada suratkabar yang menerima belanja iklan sebesar Rp 10 triliun atau 35 persen dari total belanja iklan di media. Sedangkan media cetak berupa majalah dan tabloid mendapatkan 3 persen atau Rp 973 miliar.
"Selain tingginya belanja iklan perusahaan telekomunikasi, peningkatan-peningkatan belanja iklan ini juga dipengaruhi oleh siaran Piala Dunia 2010," tutur Irawati.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/07/29/14244028/Telekomunikasi.Dominasi.Belanja.Iklan, akses Jumat 30 Juli 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar