Jumat, 30 Juli 2010

BI: Kredit Turun karena Permintaan Turun

Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
Kamis, 29 Juli 2010 | 14:10 WIB
KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN
JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia mengakui adanya fenomena penurunan kucuran kredit dari perbankan di Indonesia. Alasannya, permintaan dari pihak industri juga menurun. Hal ini disampaikan oleh Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah dalam Paparan Kajian Tengah Tahun INDEF di Hotel Atlet Century, Kamis (29/7/2010).
Menurut survei INDEF, industri pengolahan adalah industri yang paling dihindari untuk diberikan kredit oleh bank. Sementara di Indonesia, industri pengolahan mendominasi. Jadi, lanjut Halim, tidak heran porsi kredit terus menurun. Untuk mengatasinya, BI mengaku tak bisa bekerja sendiri. Perlu pendekatan total ke semua pihak.

"Tapi apakah yakin kalau bank didorong-dorong mau mengucurkan kalau sisi permintaannya (industri) tidak diperbaiki. Dua belah tangan harus bertepuk. Ini menjadi tantangan besar. Menurut mereka (perbankan), kredit turun karena resiko tinggi dan permintaan dari industri pengolahan itu menurun," tegasnya.

Oleh karena itu, solusi harus dikaji pula secara makro. Masalahnya tak hanya bisa diselesaikan dari sisi moneter saja. Harus ada koordinasi kerja makro dan mikro. Stimulus fiskal mutlak diperlukan dan bisa dengan menerapkan sistem insentif dan disinsentif. BI mencatat terus menurunnya porsi kredit untuk PDB sejak 2001 yang semula mencapai 41,4 persen, kini hanya 16,4 persen. Di sisi mikro, BI akan terus berupaya agar industri tetap menjadi sektor yang diminati perbankan.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/07/29/1410070/BI.Kredit.Turun.karena.Permintaan.Turun, akses jumat 30 juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar