Jumat, 30 Juli 2010

Pertumbuhan Ekonomi Masih Timpang

Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
Kamis, 29 Juli 2010 | 12:26 WIB
KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN
Uang kertas pecahan baru Rp 10.000 saat peluncuran di Gedung Bank Indonesia Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/7/2010). Perubahan ini bertujuan mengoptimalkan fungsi elemen desain terutama pada warna dominan yang semula ungu kemerahan menjadi ungu kebiruan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi boleh saja diklaim membaik. Namun hingga semester awal 2010, kajian tengah tahun INDEF menunjukkan ketimpangan masih saja terjadi. Ekonom INDEF Ahmad Erani Yustika mengatakan pertumbuhan ekonomi masih dominan terjadi di Jawa dan Sumatra.

"Pertumbuhan ekonomi masih terkonsentrasi di wilayah tertentu dan ketimpangan antarwilayah belum bisa ditangani sampai saat ini," ungkapnya dalam Paparan INDEF di Hotel Atlet Century, Kamis (29/7/2010).

Menurut INDEF, pertumbuhan ekonomi masih didominasi di Pulau Jawa dengan kontribusi terhadap PDB sekitar 57,8 persen, diikuti oleh Pulau Sumatra sebesar 33 persen. "Jumlah keduanya sekitar 80 persen. Sekitar 20 persen dibagi di banyak pulau lainnya," tambahnya.

Selain pertumbuhan yang timpang, besaran investasi juga menunjukkan masih ada ketimpangan antar wilayah, baik untuk penanaman modal dalam negeri maupun asing. "Distribusi PMDN dan PMA masih terkonsentrasi di Jawa," tegasnya.

Investasi yang terjadi sepanjang semester pertama juga didominasi sektor tersier, yaitu sebesar 77,5 persen dan sekunder 15,8 persen. Sektor primer hanya sebesar 6,7 persen. Ini berarti perkembangan sektor sekunder dan tersier menggunakan impor konten.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/07/29/12265275/Pertumbuhan.Ekonomi.Masih.Timpang, akses Jumat 30 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar