Jumat, 30 Juli 2010

Gubernur BI Ganjar: Darmin Duduk di Kursi "Panas"

Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
Kamis, 29 Juli 2010 | 19:25 WIB
KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur BI terpilih, Darmin Nasution, harus melalui proses politik yang lumayan panjang untuk memastikan diri menjadi penghuni kursi BI-1. Persetujuan atas dirinya diwarnai aksi walk out dua fraksi, PDI Perjuangan dan Hanura.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mengatakan, Darmin menduduki kursi "panas". Menurut Ganjar, pengambilan keputusan yang berlangsung alot dalam rapat paripurna, Kamis (29/7/2010), dilakukan dengan melanggar sejumlah ketentuan tata tertib.

Prosedur yang dilanggar di antaranya voting dilakukan secara terbuka. Padahal, menyangkut orang, voting harus dilakukan tertutup. "Kemudian, begitu PDI Perjuangan dan Hanura keluar, diputuskan secara aklamasi. Itu terlanggar kedua. Dengan pengambilan keputusan yang cukup lama, memberi noktah hitam pada Pak Darmin. Dia ada cacatnya. Artinya, kredibilitas dia dipertanyakan. Pak Darmin duduk di kursi 'panas'," ujar Ganjar, seusai rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta.

Secara politik, posisi Darmin juga tidak kuat karena tidak didukung oleh seluruh kekuatan di parlemen. Secara prosedur, proses yang berlangsung juga rawan digugat. "Jika ada publik yang mau menggugat ke MK, maka hal itu bisa karena proses dan prosedurnya rawan digugat," ujar Wakil Ketua Komisi II ini.

Hasil akhir dari proses panjang calon Gubernur BI adalah Darmin disepakati oleh tujuh fraksi. Lolosnya Darmin juga diikat dengan 9 catatan yang menjadi satu paket dalam keputusan DPR.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/07/29/19251316/Ganjar.Darmin.Duduk.di.Kursi.Panas, jumat 30 juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar