Laporan wartawan KOMPAS Haryo Damardono
Kamis, 29 Juli 2010 | 16:20 WIB
panoramio.com
Graha Elnusa
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Elnusa Tbk, melaporkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 40 persen pada kuartal II tahun 2010 dibanding kuartal II tahun 2009. Pendapatan usaha pada kuartal II 2010 smencapai Rp 2,27 triliun sedangkan pada kuartal II tahun 2009 sebesar Rp 1,61 triliun.
"Sebagian besar pendapatan usaha disumbang kerjasama operasi di bidang Seismik Transition Zone, serta proyek bawaan tahun 2009 yang pengerjaannya tuntas pada Juni 2010," kataDirektur Utama PT Elnusa Tbk, Suharyanto, Kamis (29/7/2010) di Jakarta.
Pendapatan usaha Perseroan sampai dengan kuartal II 2010 masih sesuai target. Kontributor utama pendapatan usaha berasal dari bisnis inti, jasa hulu migas terintegrasi, yang menyumbangkan Rp 1,32 triliun, atau 58 persen terhadap pendapatan konsolidasi.
Segmen bisnis jasa hilir migas menyumbangkan Rp 951,74 miliar, dan jasa penunjang hulu migas senilai Rp 86,47 miliar.
Laba kotor semester I-2010 senilai Rp 181 miliar turun 39 persen dibandingkan dengan semester I 2009 sebesar Rp 298 miliar. Hal ini mendorong laba usaha dan laba bersih menjadi masing-masing Rp 56 miliar dan Rp 27 miliar.
Penurunan kinerja laba ini disebabkan penurunan utilisasi alat karena adanya penundaan beberapa proyek dari segmen Geodata Seismic Land (GDL) serta perubahan pola bisnis Geoscience seiring dengan mulai masuknya Perseroan ke segmen offshore ( seismic marine transition zone) yang menggunakan pola Joint Operation.
Di masa mendatang, perseroan berencana meningkatkan porsi kontribusi dalam Joint Operation sehingga profit margin Perseroan meningkat. Pengembangan usaha jasa hulu migas Perseroan ke arah segmen Seismic marine transition zone ini telah sesuai dengan strategi perseroan yang menyesuaikan dengan perkembangan industri Migas ke arah Offshore.
"Dengan pengembangan kompetensi wilayah kerja offshore ini, kedepannya perseroan menargetkan pasar hulu migas offshore yang lebih luas lagi. Kinerja laba akan semakin membaik seiring dengan semakin matangnya salah satu kompetensi inti Perseroan," papar Suharyanto.
"Sebagian besar pendapatan usaha disumbang kerjasama operasi di bidang Seismik Transition Zone, serta proyek bawaan tahun 2009 yang pengerjaannya tuntas pada Juni 2010," kataDirektur Utama PT Elnusa Tbk, Suharyanto, Kamis (29/7/2010) di Jakarta.
Pendapatan usaha Perseroan sampai dengan kuartal II 2010 masih sesuai target. Kontributor utama pendapatan usaha berasal dari bisnis inti, jasa hulu migas terintegrasi, yang menyumbangkan Rp 1,32 triliun, atau 58 persen terhadap pendapatan konsolidasi.
Segmen bisnis jasa hilir migas menyumbangkan Rp 951,74 miliar, dan jasa penunjang hulu migas senilai Rp 86,47 miliar.
Laba kotor semester I-2010 senilai Rp 181 miliar turun 39 persen dibandingkan dengan semester I 2009 sebesar Rp 298 miliar. Hal ini mendorong laba usaha dan laba bersih menjadi masing-masing Rp 56 miliar dan Rp 27 miliar.
Penurunan kinerja laba ini disebabkan penurunan utilisasi alat karena adanya penundaan beberapa proyek dari segmen Geodata Seismic Land (GDL) serta perubahan pola bisnis Geoscience seiring dengan mulai masuknya Perseroan ke segmen offshore ( seismic marine transition zone) yang menggunakan pola Joint Operation.
Di masa mendatang, perseroan berencana meningkatkan porsi kontribusi dalam Joint Operation sehingga profit margin Perseroan meningkat. Pengembangan usaha jasa hulu migas Perseroan ke arah segmen Seismic marine transition zone ini telah sesuai dengan strategi perseroan yang menyesuaikan dengan perkembangan industri Migas ke arah Offshore.
"Dengan pengembangan kompetensi wilayah kerja offshore ini, kedepannya perseroan menargetkan pasar hulu migas offshore yang lebih luas lagi. Kinerja laba akan semakin membaik seiring dengan semakin matangnya salah satu kompetensi inti Perseroan," papar Suharyanto.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/07/29/16205810/Pendapatan.Elnusa.Naik.40.Persen, jumat 30 juli 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar